Brucellosis

Brucellosis atau sering disebut keluron adalah penyakit yang disebabkan oleh Brucella sp. dan dapat menular ke manusia. Manusia merupakan hospes aksidental dan tidak menularkan pada individu lain. Di Indonesia brucellosis tersebar luas di Pulau Timor (NTT), Sulawesi, Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Pulau Bali saat ini merupakan daerah bebas Brucellosis.
1. Penyebab Brucellosis :
Bakteri dari genus Brucella, berbentuk kokobasilli, bersifat gram negatif. Ada 5 jenis dari genus ini yang potensial menimbulkan penyakit pada hewan dan manusia yaitu Br.abortus pada sapi, Br.suis pada babi, Br.canis pada anjing, Br.ovis pada domba jantan dan Br.melitensis pada kambing dan domba.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dampak ekonomi kejadian brucellosis pada sapi perah di Indonesia


PENDAHULUAN 
Populasi sapi perah di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, hal ini dipicu oleh kebijakan Uni Eropa dan beberapa negara penghasil susu yang mengurangi subsidi bagi usaha peternakan sapi perah, sehingga tidak ada insentif bagi peternak negara asing untuk mengembangkan usahanya. Kondisi ini menguntungkan bagi peternak sapi perah Indonesia karena akan terjadi peluang untuk meningkatkan posisi tawar kepada buyer susu dan industri pengolahan susu. Selain susu segar yang diperoleh peternak sapi perah, daging juga diperoleh dari penggemukan sapi perah jantan serta kotoran untuk pupuk kandang dan biogas. Hal inilah yang mendorong peternak sapi perah untuk tetap mempertahankan usahanya dalam bidang peternakan sapi perah.
Penyakit brucellosis merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada sapi perah dan merupakan penyakit yang penting karena dapat menimbulkan abortus dan tidak hanya itu penyakit brucellosis ini juga merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular kemanusia dan menebabkan penyakit undulant. Kejadian brucellosis cenderung semakin meningkat baik dari segi jumlah (tingkat prevalensi / insidens reaktor) maupun dalam penyebarannya (distribusi). Hal ini tentu sangat mengancam pertumbuhan peternakan (sapi dan kerbau).
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab dan kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit brucellosis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Abortus pada sapi


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasicari
Abortus pada sapi adalah ketidakmampuan fetus sapi untuk bertahan hidup sebelum waktunya dilahirkan, namun proses pembentukan organ pada fetus tersebut telah selesai. [1]
Jika kebuntingan berakhir sebelum terjadinya organogenesis, prosesnya dinamakan kematian embrio dini.{[fact}} Jika fetus mati sesaat setelah dilahirkan, prosesnya dinamakan kelahiran mati.[2] Kebuntingan pada sapi terjadi selama 9 bulan[2] Abortus yang terjadi sebelum bulan kelima masa kebuntingan tidak disertai denganretensi plasenta, tetapi abortus yang terjadi sesudah bulan kelima sering disertai dengan retensi plasenta[2]

Daftar isi

[sunting] Faktor Penyebab

Abortus spontan
Klasifikasi abortus berdasarkan penyebabnya dibagi dua yaitu abortus yang diakibatkan oleh faktor infeksius dan non infeksius[1] Kejadian abortus yang berkaitan dengan genetik sapi sampai saat ini tidak diketahui.[1] Faktor non infeksius yang dapat mengakibatkan abortus diantaranya defisiensi vitamin A dan E, selenium dan zat besi.[1] Selain itu, stres panas juga dapat menyebabkan hipotensi, hipoksia dan asidosis fetus. Temperatur induk yang tinggi pada kondisi demam lebih memengaruhi fetus dibandingkan suhu lingkungan yang tinggi.[rujukan?] Faktor lainnya adalah trauma dan toksin.[1] Beberapa toksin yang dapat mengakibatkan aborsi diantaranya adalah toksin dari Ponderosa pine needlesAstragalus sp., dan Gutierrezia microcephalaMikotoksin yang bersifat estrogenik juga dapat mengakibatkan abortus.
Abortus yang bersifat infeksius dapat dibedakan berdasarkan agen penyebabnya, pada sapi penyebabnya yaitu [2]:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS